Mobilitas sosial merupakan sebuah fenomena sosial yang kerap terjadi dalam kehidupan sosial. Mobilitas bisa berarti suatu gerakan atau perpindahan yang menimbulkan perubahan. Sementara sosial berkaitan dengan kehidupan masyarakat.
Dalam KBBI, mobilitas sosial adalah perubahan kedudukan warga masyarakat kelas sosial yang satu ke ke kelas sosial yang lain. Mobilitas sosial berarti perpindahan individu, keluarga, atau kelompok melalui sistem hierarki atau stratifikasi sosial.
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VIII karya Mukminan, dkk, kata mobilitas berasal dari bahasa latin yaitu mobilis, yang artinya mudah dipindahkan atau bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain.
Sedangkan, kata sosial diartikan sebagai individu atau kelompok yang ada dalam lapisan sosial.
Baca juga: Mengenal Perbedaan Inflasi dan Deflasi
Pengertian Mobilitas Sosial
Berikut merupakan pengertian mobilitas sosial menurut sejumlah ahli dilansir dari berbagai sumber.
Menurut Anthony Giddens, mobilitas sosial adalah gerakan dari orang per orang dan kelompok-kelompok di antara kedudukan-kedudukan sosial ekonomi yang berbeda.
Giddens merupakan sosiolog berkebangsaan Inggris yang dianggap sebagai salah satu kontributor dalam pengembangan ilmu sosiologi modern.
Keduanya merupakan sosiolog berkebangsaan Australia. Paul B Horton dan Chester L Hunt berpendapat bahwa mobilitas sosial merupakan tindakan berpindah dari suatu kelas sosial ke kelas sosial lainnya.
Pitirim A. Sorokin menyatakan bahwa mobilitas sosial dapat dilakukan melalui beberapa saluran yang disebut sirkulasi sosial (social circulation).
Sirkulasi sosial dapat berupa Angkatan Bersenjata, Lembaga Keagamaan, Lembaga Pendidikan, Organisasi Politik, dan Organisasi Keahlian.
Mobilitas sosial merupakan suatu gerak dalam struktur sosial yang mencakup sifat hubungan antar individu maupun kelompok, dengan pola-pola tertentu yang mengatur organisasi di suatu kelompok sosial.
Manusia sebagai makhluk sosial, tentu tidak dapat lepas dari adanya sebuah mobilitas sosial. Baik itu berubah menjadi lebih tinggi, maupun lebih rendah dari sebelumnya atau mungkin hanya berpindah tanpa mengalami perubahan kedudukan.
Mobilitas sosial dapat terjadi akibat beberapa faktor, seperti faktor ekonomi, politik, sosial, dan pendidikan.
Mobilitas sosial adalah sebuah gerak perpindahan dari satu kelas sosial, ke kelas sosial lainnya atau dari strata ke satu ke strata lainnya.
Baca juga: Pengertian Biaya Produksi dan Rumus untuk Menghitung
Bentuk dan Contoh Mobilitas Sosial
Dalam jurnal Mobilitas Sosial Nelayan di Kawasan Pariwisata Pantai, karya Wiluk Kurniawati dan Puji Lestari mobilitas sosial dibagi menjadi tiga bentuk. Berikut ini bentuk mobilitas sosial dan contoh mobilitas sosial, diantaranya adalah:
Mobilitas sosial vertikal
Merupakan perubahan kedudukan sosial dalam posisi yang tidak sederajat. Jenis mobilitas ini dibagi menjadi dua, yakni:
- Social sinking atau gerak mobilitas sosial ke bawah, yakni
perubahan kedudukan sosial dari kedudukan tinggi ke yang lebih rendah.
Contohnya pegawai kantor yang melakukan korupsi, lalu dipecat. - Social climbing atau gerak mobilitas sosial ke atas, yakni perubahan kedudukan sosial dari posisi rendah ke posisi tinggi.
Contoh: warga yang diangkat jadi ketua RT, staff biasa diangkat jadi manajer.
Mobilitas sosial horizontal
Mobilitas sosial yang terjadi karena adanya perubahan kedudukan sosial yang masih dalam posisi sederajat.
Misalnya: perpindahan warga negara, pindah lokasi penugasan tanpa mengubah jabatan.
Mobilitas antargenerasi
Merupakan mobilitas sosial yang terjadi karena adanya perubahan kedudukan sosial yang berbeda dengan keluarganya.
Ada dua macam mobilitas antargenerasi, yakni:
- Mobilitas intergenerasi
Perubahan status sosial yang terjadi di antara beberapa generasi, mulai dari kakek nenek hingga cucu.
Contoh: kakek bekerja sebagai pedagang, orangtua bekerja sebagai buruh pabrik, anak menjadi guru. - Mobilitas intragenerasi
Sementara itu mobilitas intergenerasi adalah perubahan status sosial yang terjadi di dalam satu generasi yang sama, mulai dari ayah ibu hingga anaknya.
Contohnya: ibu bekerja sebagai karyawan sementara anaknya memilih menjadi ibu rumah tangga.
Dampak Terjadinya Mobilitas Sosial
Dampak dari adanya mobilitas sosial bisa bersifat positif dan negatif.
Dampak Positif
a. Menjadi pendorong sekaligus mempercepat tingkat perubahan sosial
ke arah yang lebih baik.
Perubahan positif ini terjadi, apabila didukung
dengan umber daya manusia yang berkualitas. Salah satu caranya adalah
dengan memperbaiki kualitas pendidikan.
b. Meningkatkan integritas sosial
Perubahan sosial yang terjadi
tentunya akan mendapatkan respon yang berbeda-beda. Ada yang meresponnya
sebagai sebuah tantangan, ada juga yang meresponnya sebagai bentuk
penerimaan. Penerimaan pengaruh yang ditimbulkan dari adanya mobilitas
sosial menjadi salah satu contoh terjadinya integrasi dalam masyarakat.
Dampak Negatif
a. Timbulnya konflik-konflik sosial
Mobilitas sosial bisa
dikatakan sebagai salah satu perjuangan seseorang atau kelompok sosial,
untuk dapat mencapai posisi sosial yang lebih tinggi. Adanya persaingan
yang ada, tidak heran jika biasanya akan berujung dengan sebuah konflik.
b. Beresiko terkena gangguan psikologis
Tidak sedikit orang, yang
mengalami kegelisahan setelah kehilangan jabatan atau kedudukannya. Hal
tersebut tentunya akan mengganggu psikologis, bahkan bisa membahayakan
dirinya sendiri akibat stres berkepanjangan yang dapat menimbulkan
berbagai penyakit psikis, hingga fisik.
Gangguan psikologis dapat terjadi apabila individu atau kelompok sosial tidak mempunyai tekad untuk berubah ke arah yang lebih baik dan tidak bisa menerima keadaan dengan ikhlas.