Mengetahui pengertian biaya produksi dan rumus untuk menghitung. Perusahaan harus menentukan kisaran biaya yang harus dikeluarkan dalam proses produksi barang atau jasa. Dengan tujuan agar perusahaan tidak mengalami kerugian bahkan bangkrut.
Pengertian Biaya Produksi dan Rumus untuk Menghitung. Photo by Pixabay from Pexels: https://www.pexels.com/photo/selective-focus-photo-of-stacked-coins-128867/
Dalam kegiatan produksi, perusahaan harus mengeluarkan biaya tertentu. Biaya ini lebih dikenal sebagai biaya atau ongkos produksi.
Proses produksi merupakan kegiatan operasional utama dari industri atau perusahaan manufaktur. Perusahaan akan memperhitungkan adanya biaya produksi saat mulai dilakukan proses pengolahan dari bahan baku menjadi barang siap pakai atau setengah jadi.
Perhitungan biaya produksi terbilang cukup kompleks karena banyak sekali jenis komponen pengeluaran dalam perusahaan manufaktur. Karena itulah, pemahaman lebih jauh terkaitnya cukup penting.
Baca juga: Penyebab Gempa Bumi dan Kenapa Harus Terjadi
Apa itu Pengertian Biaya Produksi?
Production cost akan dibebankan kepada perusahaan hingga proses pengolahan menghasilkan barang yang siap dijual di pasaran.
Nantinya, biaya tersebut akan diperhitungkan untuk per unit produknya, sehingga memudahkan penghitungan dan pengambilan angka keuntungan.
Pengertian biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama proses manufakturing atau pengelolaan dengan tujuan menghasilkan produk yang siap dipasarkan.
Perhitungan biaya produksi ini akan dilakukan mulai dari awal pengolahan, hingga barang jadi atau setengah jadi.
Akumulasi pengeluaran yang diperlukan oleh perusahaan untuk bisa memproses bahan baku hingga menjadi produk jadi disebut sebagai biaya produksi.
Lingkup biaya produksi memuat beberapa bagian, antara lain adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.
Karakteristik biaya produksi mempunyai perbedaan apabila dibandingkan dengan pengeluaran operasional.
Biaya operasional biasa dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendukung sistem manajerial perusahaan, sementara pengeluaran produksi untuk mengelola barang siap jual.
Baca juga: Ketahui Derajat Letak Astronomis Indonesia dan Batas Wilayah
Kategori Biaya Produksi
Biaya produksi bisa dikategorikan menjadi tiga macam diantaranya adalah:
Material Bahan Baku
Direct material atau material bahan baku merupakan kategori biaya produksi dari pengolahan bahan mentah langsung menjadi produk siap jual. Direct material hanya menghitung pengeluaran bahan baku yang diperlukan.
Contohnya:
- Perusahaan otomotif yang membutuhkan suku cadang. Berarti suku cadang, seperti mesin dan lain-lain termasuk dalam direct material.
- Perusahaan pakaian, kain dan kancing yang dibutuhkan perusahaan tersebut termasuk direct material.
Tenaga Kerja
Direct labor atau tenaga kerja merupakan kategori biaya produksi yang dihitung dari upah, tunjangan serta asuransi tenaga kerja. Direct labor hanya menghitung pengeluaran produksi yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.
Contohnya:
- Perusahaan otomotif membutuhkan tenaga ahli untuk perakitan.
- Perusahaan pakaian membutuhkan penjahit.
Manufacturing Overhead
Manufacturing overhead merupakan kategori biaya produksi yang dikeluarkan saat mengolah produk. Manucaturing overhead bisa jadi tidak berkaitan langsung dengan produk, tetapi membantu kelancaran proses produksi.
Contohnya:
- Biaya perawatan mesin
- Bahan baku tidak langsung (misalnya gunting, selotip, dan lain-lain)
- Tenaga kerja tidak langsung (petugas keamanan, supervisor, dan lain-lain).
Contoh Menghitung Biaya Produksi
Biaya produksi diperhitungkan selama proses pengolahan produk dalam suatu bisnis pada perusahaan manufaktur. Salah satu contohnya adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang makanan yaitu sosis.
Dalam hal tersebut perusahaan makanan sehat memproduksi sosis yang siap santap dengan output barang jadi sebesar 4.000 pack selama satu bulan. Inilah rincian biaya produksi sosis tersebut selama satu bulan.
Biaya pembelian Bahan Baku = Rp. 11.000.000 Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp. 3.500.000 Biaya Upah Satpam Pabrik = Rp. 2.000.000 (hanya selama proses produksi) Biaya Sewa Pabrik = Rp. 1.500.000 |
- Total biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan 4.000 pak sosis adalah Rp.18.000.000.
- Dari total pengeluaran tersebut dapat ditentukan biaya produksi per unit dengan cara membagi total biayanya ke total jumlah produk.
- Perhitungannya adalah Rp. 18.000.000 : 4.000 = Rp. 4.500.
- Kemudian, perusahaan bisa menetapkan harga jual dengan cara memperhitungkan biaya produksi per unit ditambah dengan persentase keuntungan.
Pada produk sosis ini, persentase keuntungan yang digunakan adalah 40% dari biaya produksi. Jadi, perhitungan harga jual per unitnya adalah Rp.4500 + (40% x Rp.4500) = Rp. 6.300
Perusahaan akan bisa menentukan harga jual dengan lebih tepat dengan mengetahui total biaya produksi. Di samping itu, informasi biaya ini juga berguna bagi perusahaan untuk meminimalisir potensi resiko selama proses produksi berlangsung.
Baca juga: Mengenal Lapisan Atmosfer dan Urutan-urutannya
Rumus Menghitung Biaya Produksi
Begini rumus menghitung biaya produksi yang bisa Anda lakukan. Perhitungan production cost nantinya akan dijadikan sebagai acuan untuk mengetahui nilai dari harga pokok produksi. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam memperhitungkan biaya produksi ini.
Sebagai contoh perhitungan produksi dengan menggunakan data pengeluaran dari PT. Indonesia Sukses Selalu, selama satu bulan. PT tersebut adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi hijab dengan total output sebesar 5.000 unit selama satu bulan.
Produk hijab dari PT. Indonesia Sukses Selalu, dipasarkan melalui 3 toko besar dan e-commerce. Begini data laporan pengeluaran PT Indonesia Sukses Selalu selama satu bulan.
Items | Jumlah Uang |
---|---|
Persediaan bahan baku | Rp.30.000.000 |
Bahan baku setengah jadi | Rp. 40.000.000 |
Barang jadi siap dijual | Rp. 80.000.000 |
Pembelian persediaan bahan baku | Rp.50.000.000 |
Biaya pengiriman | Rp.5.000.000 |
Biaya pemeliharaan mesin | Rp.5.000.000 |
Gaji tenaga kerja langsung | Rp. 30.000.000 |
Sisa penggunaan bahan baku serta sisa bahan setengah jadi | Rp.30.000.000 |
Sisa bahan setengah jadi | Rp. 5.000.000 |
Hijab yang siap dijual | Rp. 30.000.000 |
Setelah diketahui data pengeluarannya, selanjutnya bisa dilakukan perhitungan biaya produksi. Inilah tahapan yang dilakukan untuk memperhitungkan biaya produksi tersebut.
Tahapan Pertama
Bahan baku yang digunakan = saldo awal bahan baku + pembelian bahan baku – saldo akhir bahan
= Rp. 30.000.000 + (Rp.50.000.000+Rp. 5.000.000) – Rp.30.000.000
= Rp. 55.000.000
Tahapan Kedua
Biaya Produksi = bahan baku + tenaga kerja langsung + biaya overhead pabrik
= Rp.55.000.000 + Rp.30.000.000 + 5.000.000
= Rp.90.000.000
Biaya produksi per unit = biaya produksi : total unit
= Rp. 90.000.000 : 5.000
= 18.000
Tahapan Ketiga
Harga Pokok Produksi = total biaya produksi + saldo awal persediaan – saldo akhir
= Rp.90.000.000 + Rp. 40.000.000 – Rp.5.000.000
= Rp. 125.000.000
Tahapan Ke Empat
Harga Pokok Penjualan = Harga pokok produksi + persediaan barang awal – persediaan akhir
= Rp. 90.000.000 + Rp. 80.000.000 – Rp.50.000.000
= Rp. 140.000.000