Surat Al-Kahfi adalah surat ke-18 dalam Al-Qur'an, yang terdiri dari 110 ayat dan termasuk dalam golongan surat-surat Makkiyah (diturunkan di Mekkah).
Nama "Al-Kahfi" diambil dari kisah para pemuda penghuni gua (Ashabul Kahfi) yang diceritakan dalam ayat 9 hingga 26 surat ini. Secara harfiah, "Al-Kahfi" berarti "Gua".
Surat Al-Kahfi mengandung beberapa kisah penting yang mengandung pelajaran dan hikmah
Hari Jumat artinya saat terbaik buat berdoa serta bermunajat. Selain itu, membaca Al Quran yakni Surat Al Kahfi. Terdapat berbagai manfaat baca Surat Al Kahfi di Hari Jumat.
Baca juga: Surat Al Falaq ayat 1-5: Bacaan, Arti, dan Makna yang Terkandung
5 manfaat membaca Surat Al Kahfi, apa saja?
1. Dihindarkan dari fitnah Dajjal
” مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، فَهُوَ مَعْصُومٌ إِلَى ثَمَانِيَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ فِتْنَةٍ، وَإِنْ خَرَجَ الدَّجَّالُ عُصِمَ مِنْهُ “ |
Artinya: “Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka ia dipelihara selama delapan hari dari segala macam fitnah; dan jika nanti Dajjal keluar, maka ia dipelihara dari fitnahnya.” |
Karena itu, umat Islam dianjurkan untuk membaca Surat Al Kahfi, setidak tidaknya menghafalkan 10 ayat pertama surat tersebut agar selamat dari zaman yang penuh fitnah
2. Diampuninya dosa dosa di antara 2 jumat
Dari Ibnu Umar yang mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ” مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ ، سَطَعَ لَهُ نُورٌ مِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ إِلَى عَنَانِ السَّمَاءِ ، يُضِيءُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، وغُفر لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ |
Artinya: Barang siapa yang membaca surat Al- Kahfi pada hari Jumat, maka timbullah cahaya baginya dari telapak kakinya hingga ke langit yang memberikan sinar baginya kelak di hari kiamat, dan diampunilah baginya semua dosa di antara dua hari Jumat. |
3. Diberikan Cahaya Hingga Ka’bah
Dari AbuSa’id Al- Khudrir.a. yang telah mengatakan,” Barang siapa yang membaca surat Al- Kahfi pada hari Jumat, maka diberikan cahaya baginya yang menerangi antara dia hingga Baitul’ Atiq( Ka’ bah).”
Demikianlah kedudukan hadis ini yang diriwayatkan secara mauquf. Hal yang sama telah diriwayatkan oleh As- Sauri.
Baca juga: Bacaan Surat Al Kafirun Ayat 1-6, Arti dan Keutamaannya
4. Bersinar Cahaya Hingga Jumat Berikutnya
Dari Abu Hasyim dengan sanad yang sama melalui hadis Abu Sa’id Al- Khudri, Rasulullah ﷺ bersabda:
، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ” مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ ، أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ |
Barang siapa yang membaca surat Al- Kahfi pada hari Jumat, maka memancarlah cahaya baginya sejak mulai membacanya sampai Jumat berikutnya |
5. Surat Al Kahfi Jadi Cahaya di Hari Kiamat
Dari Abu Hasyim bahwa Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ كما أنزلت كانت لَهُ نُورًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ |
Barang siapa yang membaca surat Al- Kahfi sebagaimana ia diturunkan, maka surat Al- Kahfi akan menjadi cahaya baginya kelak di hari kiamat |
Membaca Surat Al Kahfi di Hari Jumat memang sangat dianjurkan. Membaca Surat Al Kahfi mampu dilakukan di malam Jumat atau Hari Jumat. Rasulullah ﷺ pada hadits yang diriwayatkan sejumlah sahabatnya menjelaskan sejumlah keutamaan bagi orang yg membaca Surat Al Kahfi tiap Jumat.
Karena itu, umat Islam dianjurkan untuk membaca Surat Al Kahfi, setidaknya tidak 10 ayat pertama surat tersebut agar selamat dari zaman yang penuh fitnah.
Apa saja kisah kisah dalam Surat Al Kahfi?
Ada empat kisah agung yang terkandung di dalam surat Al Kahfi. Masing- masing kisah ini ternyata terdapat pelajaran yang jarang diketahui banyak Muslim.
Berikut ini 4 kisah kisah yang terdapat dalam surat Al Kahfi:
Surat Al-Kahfi mengandung beberapa kisah penting yang mengandung pelajaran dan hikmah, di antaranya:
Baca juga: Bacaan Arab dan Latin Doa untuk Kedua Orang Tua serta Terjemahannya
1. Kisah Ashabul Kahfi
Kisah pertama, ada di dalam ayat 9- 20 yang dikenal dengan kisah Ashabul Kahfi. Kisah ini menceritakan tentang tujuh pemuda yang berserah diri kepada Allah SWT untuk menyelamatkan agamanya. Mereka melakukan hal itu untuk menjauh dari raja yang zalim dan kafir. Raja ini berjalan dengan penuh kesombongan dan bersikap tidak adil, serta menekan orang- orang yang menyembah kepada Allah SWT. Jika mereka tidak bersembunyi, bisa jadi mereka dibunuh.
Karena itu, tujuh pemuda itu pun terpaksa mengasingkan diri karena tidak mendapat tempat bagi orang- orang beriman seperti mereka. Mereka mengasingkan diri ke gua untuk mencari pertolongan Allah SWT dan berserah diri pada- Nya, memohon petunjuk- Nya dan kasih sayang- Nya. Mereka tidur dalam gua tersebut dan terbangun setelah sekian lama selama berabad- abad. Setelah terbangun itulah, musuh dan harta kekayaan mereka pun sudah tidak ada lagi.
Kisah tersebut mengajarkan tentang upaya para pemuda untuk melakukan perubahan di daerahnya yang telah rusak. Mereka tidak mampu mengajak orang- orang kala itu untuk beriman kepada Allah SWT dengan lisannya atau bahkan dengan tangannya. Namun mereka tetap berupaya mengajak orang- orang untuk beriman kepada Allah SWT dengan menggunakan hatinya. Ini sesuai sabda Nabi SAW terkait dakwah dengan hati, dan ini adalah selemah- lemahnya iman.
2. Kisah Dua Pemilik kebun
Dikisahkan bahwa pemilik dua kebun itu diberikan keberlimpahan harta, sedangkan sahabatnya hidup dalam kemiskinan. Namun meski miskin, dia mendapat nikmat iman dari Allah SWT. Sedangkan temannya, yang punya dua kebun itu, memiliki banyak harta dan pengikut. Lalu dia bersikap sombong dengan mengejek sahabatnya yang miskin itu karena tidak punya harta yang lebih banyak dan pengikut.
Si miskin berusaha mengingatkannya agar beriman kepada Allah SWT, tetapi pada akhirnya si kaya itu tenggelam di kebun miliknya. Kisah ini terdapat pada ayat 32- 44 surat Al Kahfi.
Salah satu hikmah dari kisah itu yaitu mengenai cara si miskin mengingatkan sahabatnya itu dengan bujukan dan persuasif. Ini adalah cara kedua dalam membuat perubahan ke arah yang diridhoi Allah SWT, seperti yang diajarkan Rasulullah ﷺ, yaitu dakwah dengan lisan.
3. Kisah Pertemuan Nabi Musa dan Nabi Khidir
Kisah ketiga, surat Al Kahfi ayat 60- 82 mengisahkan tentang pertemuan Nabi Musa dan Nabi Khidir. Dari kisah mereka, kita dapat mengetahui Nabi Musa yang ingin haus akan ilmu pengetahuan dan rela menanggung kesulitan untuk meraih itu.
Musa adalah Nabi, utusan Allah SWT, tetapi, dia tetap punya ketertarikan untuk mempelajari sains yang ada dalam realitas kehidupan nyata. Dia ingin melihat dengan matanya sendiri ilmu yang digunakan oleh orang saleh.
4. Kisah Orang Shalih Dzulqarnain bertemu Ya’juj dan Ma’juj
Kisah keempat, adalah tentang Dzulqarnain, sebagaimana dalam ayat 83- 98. Kisah ini menggambarkan puncak dari upaya perdamaian dan perubahan. Di tangan Dzulqarnain, perubahan dan perdamaian dapat terjadi, di muka Bumi sekalipun. Dalam kisah itu disebutkan bahwa Allah SWT memberinya kebijaksanaan, kekuatan dan pengetahuan. Dzulqarnain berkeliling dunia bersama pasukannya, mengajak umat manusia beriman kepada Allah SWT.
Dzulqarnain mampu membendung kejahatan Ya’juj dan Ma’juj dengan membangun tembok / benteng raksasa yang mengurung makhluk perusak tersebut. Kemampuan istimewanya yang lain, Dzulqarnain berkomunikasi dan mengorganisir kekuatan kaum yang hampir hampir mereka tidak mampu dipahami perkataan manusia lain dan tidak bisa memahamankan mereka dengan tutur katanya.
Meski dilimpahkan kebijaksanaan di muka Bumi, Dzulqarnain, tidak sombong dan tetap memerintah secara adil dan bijaksana. Penaklukan yang dia lakukan hanya demi berdakwah di jalan Allah SWT. Dia juga tidak mengambil keuntungan dari orang lain dan kelompok yang ditemuinya. Semua orang diperlakukan dengan adil.
Hal itu sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang menyebut, jika tidak melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Seolah- olah kisah Dzulqarnain dalam ayat tersebut merupakan hasil nyata dari hadits Rasulullah ﷺ itu.
Keutamaan Surat Al-Kahfi
Surat ini memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah disarankan untuk dibaca pada hari Jumat. Dalam beberapa hadits, Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa orang yang membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jumat akan mendapatkan cahaya di antara dua Jumat. Selain itu, surat ini juga memiliki makna penting dalam menghadapi fitnah Dajjal, di mana salah satu ayat-ayatnya dapat menjadi pelindung dari godaan Dajjal.
Secara keseluruhan, Surat Al-Kahfi mengandung banyak pelajaran tentang keimanan, sabar, kesederhanaan, ketergantungan kepada Allah, serta bagaimana menyikapi ujian kehidupan.