Mungkin Sobat Coupis mengira bahwa di Kota Kediri minim tempat untuk wisata, anggapan kalian salah, Jika kalian ingin berwisata yang murah dan mengenal sejarah di sekitar Kota Kediri, mungkin Gua Selomangleng bisa menjadi salah satu sarana tempat wisata dan belajar bagi kalian.
Mengapa dinamakan Selomangleng? Sobat coupis penasaran? Kali ini admin Coupis akan mengulas tentang Gua Selomangleng.
Gua Selomangleng merupakan objek wisata populer di Kota Kediri. Dinamakan Selomangleng dikarenakan lokasinya yang berada di lereng bukit (bahasa Jawa: Selo yang berarti batu, Mangleng yang berarti miring) Selomangleng artinya batu yang miring dari permukaan tanah.
Gua ini terbentuk dari batu andesit hitam yang berukuran cukup besar, sehingga tampak cukup menyolok dari kejauhan. Gua Selomangleng ini berlokasi di Jl. Mastrip No 1, Mojoroto, Kediri, Jawa Timur.
Wisata Gua Selomangleng ini selalu ramai dikunjungi wisatawan baik itu lokal maupun dari luar kota, dan semakin ramai wisatawan pada weekend dan hari libur.
Kebanyakan para wisatawan tersebut datang ke area wisata Gua Selomangleng bersama sanak family, namun tak banyak juga wisatawan yang datang beserta rombongan mereka.
Untuk dapat menikmati wisata di Gua Selomangleng tidak mahal dan cukup terjangkau, kalian cukup membayar Rp. 2000,- untuk dewasa dan Rp. 1000,- bagi anak-anak, jika kalian berlibur pada hari Minggu atau hari libur kalian cukup membayar tiket masuk sebesar Rp. 4000,- untuk dewasa dan Rp. 2000,- bagi anak-anak, cukup murah dan terjangkau bukan?
Tentang Dewi Kilisuci
Sobat Coupis mengenal Dewi Kilisuci? Ya, Dewi Kilisuci yang mempunyai nama lain Sanggramawijaya Tunggadewi adalah putri Raja Airlangga dari perkawinannya dengan Sri (Putri Dharmawangsa Teguh) yang menjadi pewaris tahta Kahuripan.
Semenjak awal Putri Mahkota Airlangga ini lebih menyukai menyepi, keheningan Gua Selomangleng lebih menarik hati Sanggramawijaya daripada hiruk pikuk keduniawian.
Selanjutnya Sanggramawijaya Tunggadewi yang seharusnya menaiki singgasana karena menderita penyakit kedhi alias tidak pernah menstruasi sehingga kemudian dianggap wanita suci pepunden tanah jawi, sehingga akhirnya beliau memutuskan mengundurkan diri dan menjadi pertapa bergelar Dewi Kilisuci.
Sejarah Gua Selomangleng
Gua Selomangleng merupakan sebuah lokasi yang digunakan sebagai ruang untuk melaksanakan pertapaan oleh Dewi Kilisuci yaitu putri Mahkota dari Raja Airlangga.
Menurut cerita di gua inilah Putri Kilisuci tersebut menghabiskan semua sisa umurnya untuk bertapa dengan tujuan agar seluruh warga Kediri terhindar dari semua marabahaya.
Dewi Kilisuci juga setuju dengan menghabiskan seluruh sisa umurnya untuk tidak mencari pendamping, berbicara tentang Dewi Kilisuci tidak lepas dari legenda Gunung Kelud dan Lembu Suro nya, pertapaan ini dilakukannya demi kesejahteraan dan ketentraman masyarakat Kediri.
Mitos yang berkembang di Gua Selomangleng dan Gunung Klotok
Menurut cerita dari mulut ke mulut, bahwa tidak ada seorang pun yang dapat menyusuri Gua Selomangleng tersebut, karena menurut cerita bahwa ujung gua tersebut berada pada laut selatan. Admin sendiri juga belum begitu jelas dan mengerti namun menurut cerita dari mulut ke mulut memang demikian.
Sedikit melangkah dari tema kita hari ini, ada mitos yang juga berkembang dari mulut ke mulut tentang Gunung Klotok, ya bukit yang menjadi favorit untuk kawula muda apalagi pasangan muda-mudi nongkrong ini menyimpan sebuah mitos, bahwa apablia ada pasangan kekasih yang sedang bermesraan atau sedang pacaran di lereng Gunung Klotok, hubungan mereka tidak akan lama bertahan. Terlepas dari hal tersebut, bahwa semua itu merupakan mitos yang sudah berkembang dari mulut ke mulut, mungkin kita bisa mengambil sisi positifnya.
Jadi itu tadi sdikit ulasan mengenai wisata Gua Selomangleng beserta mitos yang berkembang, mungkin Sobat Coupis ingin menambahkan sesuatu tentang Gua Selomangleng, jangan lupa untuk share di kolom komentar ya!